Mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan (XII)

Mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan

Cara evaluasi dapat dilakukan secara manual, untuk mempermudah maka kita hanya melakukan sampling saja terhadap produk yang sudah selesai dibuat.

Dengan adanya evaluasi tersebut seorang wirausaha dapat memutuskan apakah rencana yang sudah dibuat berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. Apabila produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan rancangan maka perlu diambil langkah lebih lanjut untuk mengatasinya. Contoh jenis usaha yang memerlukan adanya tahapan evaluasi ini dalah usaha yang bergerak pada bidang kerajinan atau membuat barang jadi. Karena kualitas barang dagangan menjadi factor penentu kepuasan pelanggan kita.

Hal yang paling esensial dalam pengembangan sebuah startup adalah tentang produk dan diterimanya produk tersebut di pasaran. Untuk memastikan laju kesuksesan sebuah startup, pelaku bisnis harus dapat secara efektif menentukan, mengembangkan, dan menghasilkan produk sesuai dengan yang segmentasi ditargetkan.

Kesuksesan tidak harus dating menunggu sebuah ide atau produk dilahirkan secara sempurna, namun secara perlahan produk dan pasar akan terbentuk ketika pelaku bisnis mampu mengidentifikasi kebutuhan di pangsa pasar. Pada akhirnya produk yang dikembangkan dapat memfasilitasi kebutuhan tersebut.

Salah satu bagian yang patut dipersiapkan dalam memulai sebuah startup adalah menjaga kecepatan dan ritme setelah sukses pada penjualan awal. Tak jarang ketika pertama produk diluncurkan, antusias cukup terbentuk, tapi justru makin melemah setelah berjalannya waktu. Proses penemuan product market-fit (produk sesuai dengan kebutuhan pasar yang berkembang) perlu untuk digaungkan.

Ada 3 (tiga) hal yang menetukan kesesuaian produk dalam pangsa pasar :

1. Mengembangkan Profil Pelanggan Ideal

Dengan mengetahui profil pelanggan ideal, startup akan lebih mudah untuk membidik target pasar.

2. Jalin komunikasi

Untuk mendapatkan insight berharga, melakukan komunikasi dengan pelanggan atau calon pengguna potensial sangat penting dilakukan. Dari proses komunikasi ini biasanya proses dan pengembangan ke depan suatu produk dapat dirumuskan. Proses ini dapat dijalankan dengan komunikasi secara langsung, melalui wawancara email ataupun survei.

Dari hasil komunikasi ini, pastikan pertanyaan yang diajukan mewakili keseluruhan dari proses penggunaan produk. Dari bagaimana produk tersebut ditemukan, apa yang menarik dari produk tersebut, kesulitan penggunaan, hingga hal-hal yang diinginkan untuk menjadi suplemen dalam pembaruan berikutnya.

3. Lakukan analisis

Setelah mendapatkan catatan cari hasil komunikasi, umpan balik yang didapatkan harus benar-benar dimanfaatkan untuk mempermudah dalam merealisasikan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Beberapa alat seperti CRM bias digunakan untuk mendukung dalam proses ini. Atau lakukan pemetaan secara sederhana dengan model win/lose.

Memetakan hasil komunikasi sesuai dengan profil kontak sangat penting. Profil tersebut bisa dicari secara mandiri seperti melalui LinkedIn jika sebelumnya informasi tentang komuniksi dengan pelanggan itu tidak membuahkan identitas secara mendetil.

Dalam melakukan tiga hal di atas, pastikan untuk focus pada proses, bukan hasilnya. Dengan melakukan proses demi proses dengan baik, apa yang dihasilkan pun akan mengikuti. Tiga hal tersebut bukanlah sebuah hal yang hanya cukup dilakukan sekali, melakukannya secara berulang dengan membubuhkan perbaikan akan memberikan dampak yang lebih baik pada terciptanya sebuah produk yang diminati.

Nah, jadi sebenarnya ketiga prosesi di atas tujuan akhirnya akan membawa bisnis pada profil pelanggan yang jelas dan mengidentifikasi masalah yang perlu diperbaiki. Proses pembelajaran ini penting, karena hal utama dalam penyesuaian sebuah produk tak lain adalah dengan melibatkan pengguna atau orang yang membutuhkan produk tersebut

Komentar